Selasa, 08 Oktober 2013

Danau Toba

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano(gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.


Danau Toba adalah danau terbesar di Dunia, Merupakan kebanggaan bangsa Indonesia. Sekarang ini danau toba banyak di kunjungi turis manca negara dan juga lokal. Dengan view yang indah dan di tambah dengan keberadaan pulau samosir yang menjadikan danau toba berbeda dengan danau yang lainya. Kehidupan masyarakan di danau toba sendiri sebagian dari sektor parawisatanya dan yang lainya adalah petani serta nelayan.


Danau toba salah satu rekomendasi terbaik untu para travellers di medan.
jangan sampai menleatkan keindahan pulau samosir . hehehe



Selamat mencoba ke danau toba travellers


Danau toba #medanlovelycountry

Air Terjuan 2 Warna Sibolangit

Traveler Ini adalah salah satu tempat wisata terbaik di Medan .air terjun dua warna. Belum banyak yang mengetahuinya , tapi untuk taveler di rekomendasi banget untuk berkunjung ke tempat  ini  jika ke Kota medan.


Medan sudah banyak melakukan perubahan di bidang wisata. dengan melakukan pembenahan di berbagai tempat wisata hingga layak untuk di kunjungi. Yang terutama adalah trasnportasi dan fasilitas kebutuhan saat berada di tempat wisata. Saat  ini hal tersebut telah menjadi prioritas di sektor parawisata di Medan. Dengan demikian Saya meyakinkan traveler untuk berkunjung ke medan dengan pelayanan terbaik dari medan.

Selamat mencaba dan menikmati traveller

Jumat, 20 September 2013

Turi-Turian Simalungun Pasal Mula Ni Bagot (Asal Mula Pohon Enau)


Legenda Tuak, Cerita Rakyat Simalungun
Menurut cerita, pohon enau merupakan jelmaan dari seorang gadis bernama Boru Sabou. Peristiwa penjelmaan gadis itu diceritakan dalam sebuah cerita rakyat yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Simalungun, Sumatera Utara. Cerita itu mengisahkan tentang kesetiaan si Sabou kepada abangnya. Ia tidak tega melihat penderitaan abangnya yang sedang dipasung oleh penduduk suatu negeri. Oleh karena itu, ia mencoba untuk menolongnya. Apa yang menyebabkan Abangnya dipasung oleh penduduk negeri itu? Bagaimana cara Boru Sabou menolong abangnya? Alkisah, pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Yang pertama seorang laki-laki bernama Tare Iluh, sedangkan yang kedua seorang perempuan bernama Boru Sabou. Keluarga kecil itu tampak hidup rukun dan bahagia. 
Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang suami sebagai kepala rumah tangga meninggal dunia, setelah menderita sakit beberapa lama. Sepeninggal suaminya, sang istri-lah yang harus bekerja keras, membanting tulang setiap hari untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Oleh karena setiap hari bekerja keras, wanita itu pun jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Si Tare dan adik perempuannya yang masih kecil itu, kini menjadi anak yatim piatu. Untungnya, orang tua mereka masih memiliki sanak-saudara dekat. Maka sejak itu, si Tare dan adiknya diasuh oleh bibinya, adik dari ayah mereka. 
Waktu terus berjalan. Si Tare Iluh tumbuh menjadi pemuda yang gagah, sedangkan adiknya, Boru Sabou, tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Sebagai seorang pemuda, tentunya Si Tare Iluh sudah mulai berpikiran dewasa. Oleh karena itu, ia memutuskan pergi merantau untuk mencari uang dari hasil keringatnya sendiri, karena ia tidak ingin terus-menerus menjadi beban bagi orang tua asuhnya. “Adikku, Sabou!” demikian si Tare Iluh memanggil adiknya. 
“Ada apa, Bang!” jawab Sabou. “Kita sudah lama diasuh dan dihidupi oleh bibi. Kita sekarang sudah dewasa. Aku sebagai anak laki-laki merasa berkewajiban untuk membantu bibi mencari nafkah. Aku ingin pergi merantau untuk mengubah nasib kita. Bagaimana pendapat Adik?” tanya Tare Iluh kepada adiknya. “Tapi, bagaimana dengan aku, Bang?” Beru balik bertanya.“Adikku! Kamu di sini saja menemani bibi. Jika aku sudah berhasil mendapat uang yang banyak, aku akan segera kembali menemani adik di sini,” bujuk Tare kepada adiknya. “Baiklah, Bang! Tapi, Abang jangan lupa segera kembali kalau sudah berhasil,” kata Beru mengizinkan abangnya, meskipun dengan berat hati. “Tentu, Adikku!” kata Tare dengan penuh keyakinan. Keesokan harinya, setelah berpamitan kepada bibi dan adiknya, si Tare Iluh berangkat untuk merantau ke negeri orang. Sepeninggal abangnya, Boru Sabou sangat sedih. Ia merasa telah kehilangan segala-segalanya. Abangnya, Tare Iluh, sebagai saudara satu-satunya yang sejak kecil tidak pernah berpisah pun meninggalkannya. Gadis itu hanya bisa berharap agar abangnya segera kembali dan membawa uang yang banyak. 
Sudah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun ia menunggu abangnya, tapi tak kunjung datang jua. Tidak ada kabar tentang keadaan abangnya. Ia tidak tahu apa yang dilakukannya di perantauan. Sementara itu, Tare Iluh di perantauan bukannya mencari pekerjaan yang layak, melainkan berjudi. Ia beranggapan bahwa dengan memenangkan perjudian, ia akan mendapat banyak uang tanpa harus bekerja keras. Tetapi sayangnya, si Tare Iluh hanya sekali menang dalam perjudian itu, yaitu ketika pertama kali main judi. Setelah itu, ia terus mengalami kekalahan, sehingga uang yang sudah sempat terkumpul pada akhirnya habis dijadikan sebagai taruhan. Oleh karena terus berharap bisa menang dalam perjudian, maka ia pun meminjam uang kepada penduduk setempat untuk uang taruhan. Tetapi, lagi-lagi ia mengalami kekalahan.Tak terasa, hutangnya pun semakin menumpuk dan ia tidak dapat melunasinya. Akibatnya, si Tare Iluh pun dipasung oleh penduduk setempat. Suatu hari, kabar buruk itu sampai ke telinga si Boru Sabou. Ia sangat sedih dan prihatin mendengar keadaan abangnya yang sangat menderita di negeri orang. Dengan bekal secukupnya, ia pun pergi mencari abangnya, meskipun ia tidak tahu di mana negeri itu berada. Sudah berhari-hari si Boru Sabou berjalan kaki tanpa arah dan tujuan dengan menyusuri hutan belantara dan menyebrangi sungai, namun belum juga menemukan abangnya. Suatu ketika, si Boru Sabou bertemu dengan seor ang kakek tua. “Selamat sore, Kek!” “Sore, Cucuku!” Ada yang bisa kakek bantu?” “Iya, Kek! Apakah kakek pernah bertemu dengan abang saya?” 
“Siapa nama abangmu?” “Tare Iluh, Kek!” “Tare Iluh…? Maaf, Cucuku! Kakek tidak pernah bertemu dengannya. Tapi, sepertinya Kakek pernah mendengar namanya. Kalau tidak salah, ia adalah pemuda yang gemar berjudi.” “Benar, Kek! Saya juga pernah mendengar kabar itu, bahkan ia sekarang dipasung oleh penduduk tempat ia berada sekarang. 
Apakah kakek tahu di mana negeri itu? “Maaf, Cucuku! Kakek juga tidak tahu di mana letak negeri itu. Tapi kalau boleh, Kakek ingin menyarankan sesuatu.” “Apakah saran Kakek itu?” 
“Panjatlah sebuah pohon yang tinggi. Setelah sampai di puncak, bernyanyilah sambil memanggil nama abangmu. Barangkali ia bisa mendengarnya. Setelah menyampaikan sarannya, sang Kakek pun segera pergi. Sementara si Boru Sabou, tanpa berpikir panjang lagi, ia segera mencari pohon yang tinggi kemudian memanjatnya hingga ke puncak. Sesampainya di puncak, si Boru Sabou segera bernyanyi dan memanggil-manggil abangnya sambil menangis. Ia juga memohon kepada penduduk negeri yang memasung abangnya agar sudi melepaskannya. 
Sudah berjam-jam si Boru Sabou bernyanyi dan berteriak di puncak pohon, namun tak seorang pun yang mendengarnya. Tapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus bernyanyi dan berteriak hingga kehabisan tenaga. Akhirnya, ia pun segera mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa. “Ya, Tuhan! Tolonglah hambamu ini. Aku bersedia melunasi semua hutang abangku dan merelakan air mata, rambut dan seluruh anggota tubuhku dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk negeri yang memasung abangku.” Baru saja kalimat permohonan itu lepas dari mulut si Boru Sabou, tiba-tiba angin bertiup kencang, langit menjadi mendung, hujan deras pun turun dengan lebatnya diikuti suara guntur yang menggelegar. Sesaat kemudian, tubuh si Boru Sabou tiba-tiba menjelma menjadi pohon enau. Air matanya menjelma menjadi tuak atau nira yang berguna sebagai minuman. Rambutnya menjelma menjadi ijuk yang dapat dimanfaatkan untuk atap rumah. Tubuhnya menjelma menjadi pohon enau yang dapat menghasilkan buah kolang-kaling untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau minuman. Demikianlah cerita “Kisah Pohon Enau” dari daerah Sumatera Utara. Hingga kini, masyarakat Simalungun meyakini bahwa pohon enau adalah penjelmaan si Boru Sabou. Untuk mengenang peristiwa tersebut, penduduk Simalungun pada jaman dahulu setiap ingin menyadap nira, mereka menyanyikan lagu enau. 
Pohon Enau dalam bahasa Indonesia disebut pohon aren, dan sugar palm atau gomuti palm dalam bahasa Inggris. Di Sumatera, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai sebutan, di antaranya ‘nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk, dan bagot’. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dan mampu mendatangkan hasil yang melimpah pada daerah-daerah yang tanahnya subur, terutama pada daerah berketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut, misalnya di Tanah Karo dan Simalungun di Sumatera Utara. Tumbuhan enau atau aren dapat menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman serba-guna, setelah tumbuhan kelapa. Salah satunya adalah tuak(nira). Selain sebagai minuman sehari-hari, tuak memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sosial-budaya bagi sebagian masyarakat Batak di Sumatera Utara, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi. Dalam tradisi orang Batak, tuak juga digunakan pada upacara-upacara tertentu, seperti upacara manuan ompu-ompu dan manulangi. Pada upacara manuan ompu-ompu, tuak digunakan untuk menyiram beberapa jenis tanaman yang ditanam di atas tambak orang-orang yang sudah bercucu meninggal dunia. Sementara dalam upacara manulangi, tuak merupakan salah satu jenis bahan sesaji yang mutlak dipersembahkan kepada arwah seseorang yang telah meninggal dunia oleh anak-cucunya.

Sahalak bapa ai sedang maragat bagot, igoran ma ai mangobos , janah dong ma tunggom ni na tarbuat humbani buluh (bambu)



Uppasa Ni Simalungun

Riang - riang bulung motung
Rap-rap bulung hoppawa
Hinariah hinabosur
Asal rup hita tartawa

Habang ma ampul ampul
Hu atasni tarbangun
On ma indahan apul apul
Sai ulang be malungun

Ipongkah buluh balangkei
Sigeini bagod puli
Pinungkahni oppungta na parlobei
Ihutkononni na parpudi

Nisuan sanggei sanggei
I buttuni luhutan
Nasiam ma gabei
Anggo marsipaihut ihutan

Sin Raya sini Purba
Sin Dolog sini Panei
Manlangkah pe lang mahua
Asalma marholong ni atei

Timbahouni si morbou
Ulung magou san rihat
Age lingod panonggor
Ulang magou pardingat

Asarni poldong poldong
I buntu ni tapian
Mamasu masu ma hanami tondong
Sai roh ma parsaulian

Talun ni Purba saribu
Tubuhan hare hare
Hata podah hata pasu pasu
Sai ulang muba sai ulang mosei

Asarni hati nong nong
I buntu ni tapian
Anggo mamasu masuma tondong
Lambin tambahma pansarian


Kamis, 19 September 2013

Rumah Bolon




Rumah bolon simalungun ,songon tanda peradaban ni simalungun bani masa-masa na salpu. Sebagai nilai-nilai budaya na porlu i lestarihon generasi muda ase boi i susurhon hu bani generasi Ni simalungun. 

Horas Simalungun
Simalungun do Au

Kamis, 05 September 2013

Totap do Au simalungun

Bahat do mangaku Simalungun tapi sikap ni lang simalungun. Jadi pitah simbol naman simalungun ni ai. 

Tentang Blog Ini

Forum ni halak simalungun ,jadi ma tongon hita simalungun na marbudaya simalungun ,bahasa simalungun na toruh maruhur

Visitors

Lencana Facebook

Lorem

Advertise

Poll

Diberdayakan oleh Blogger.

SIMALUNGUN DO AU

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. SIMALUNGUNMADA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger | Erydjava